Cari Blog Ini

Sabtu, 13 Februari 2010

100 Tokoh paling berpengaruh dalam sejarah dunia


Pada 1978, Michael H. Hart menerbitkan buku berjudul 100 Tokoh Paling Berpengaruh dalam Sejarah (terjemahan Mahbub Djunaidi). Buku itu memuat peringkat 100 yang ia merasa memiliki pengaruh terkuat dalam sejarah manusia. Bukunya secara hangat diperdebatkan konsep bukunya secara luas ditiru. Penting untuk dicatat bahwa Dr. Hart tak memasukkan orang terbesar. Kriterianya ialah berpengaruh.

Buku ini dicetak kembali pada 1992 dengan beberapa revisi nyata terhadap daftar urutan 100 dan pangkat luar biasa mereka. Terutama di antara revisi itu ialah penurunan pangkat tokoh komunis seperti Lenin dan Joseph Stalin, dan pengenalan Mikhail Sergeyevich Gorbachev. Edisi ini juga memuat Edward de Vere menggantikan William Shakespeare. Hart menggantikan Niels Henrik David Bohr dan Antoine Henri Becquerel dengan Ernest Rutherford, juga membetulkan kesalahan dalam edisi pertama. Henry Ford juga dimasukkan di sini dari yang sekedar “Tokoh-tokoh Terhormat”, menggantikan PabloPicasso. Akhirnya, urutan itu ditata kembali.

1. Muhammad — pendiri Islam, penguasa Arabia
2. Isaac Newton — fisikawan, pencetus teori gravitasi umum, hukum gerak
3. Yesus — pembawa agama Kristen
4. Siddhartha Gautama (Buddha) — pendiri agama Buddha
5. Kong Hu Cu — pendiri agama Kong Hu Cu
6. Santo Paulus — penyebar agama Kristen
7. Ts’ai Lun — penemu kertas
8. Johann Gutenberg — mengembangkan mesin cetak, mencetak Alkitab
9. Christopher Columbus — penjelajah, memimpin orang Eropa ke Amerika
10. Albert Einstein — fisikawan, penemu Teori Relativitas
11. Louis Pasteur — ilmuwan, penemu pasteurisasi
12. Galileo Galilei — astronom, secara akurat mengemukakan Teori Heliosentris
13. Aristoteles — filsuf Yunani yang berpengaruh
14. Euklides — matematikawan, membuktikan tentang geometri
15. Nabi Musa — nabi terbesar Yahudi
16. Charles Robert Darwin — biolog, mendeskripsikan Teori Evolusi
17. Kaisar Qin Shi Huang — Kaisar Tiongkok
18. Augustus Caesar (Kaisar Agustus) — kaisar pertama Romawi
19. Nicolaus Copernicus — astronom, salah satu tokoh Teori Heliosentris
20. Antoine Laurent Lavoisier — bapak kimia modern, filsuf, ekonom
21. Konstantin yang Agung — Kaisar Romawi yang menjadikan agama Kristen sebagai agama resmi negara
22. James Watt — mengembangkan mesin uap
23. Michael Faraday — fisikawan, kimiawan, menemukan induksi elektromagnetik
24. James Clerk Maxwell — fisikawan, penemu spektrum elektromagnetik
25. Martin Luther — pendiri agama Protestan dan aliran Lutheran
26. George Washington — presiden pertama Amerika Serikat
27. Karl Heinrich Marx — bapak komunisme
28. Orville Wright dan Wilbur Wright — penemu pesawat terbang
29. Jengis Khan — penakluk dari bangsa Mongol
30. Adam Smith — ekonom, pelopor kapitalisme
31. Edward de Vere, 17th Earl of Oxford — kemungkinan menulis karya yang berkaitan dengan William Shakespeare
32. John Dalton — kimiawan, fisikawan, penemu teori atom, hukum tekanan parsial (Hukum Dalton)
33. Alexander yang Agung / Iskandar Zulkarnain — penakluk dari Makedonia
34. Kaisar Napoleon Bonaparte — penakluk dari bangsa Perancis
35. Thomas Alva Edison — penemu bola lampu dan fonograf, dll.
36. Antony van Leeuwenhoek — ahli mikroskop, mempelajari kehidupan mikroskopis
37. William Thomas Green Morton — pelopor anestesiologi
38. Guglielmo Marconi — penemu radio
39. Adolf Hitler — penakluk, memimpin Blok Poros dalam Perang Dunia II
40. Plato — filsuf Yunani
41. Oliver Cromwell — politikus Inggris dan pemimpin militer
42. Alexander Graham Bell — salah seorang penemu telepon
43. Alexander Fleming — penemu penisilin, memajukan bakteriologi, imunologi dan kemoterapi
44. John Locke — filsuf dan teolog liberal
45. Ludwig van Beethoven — komponis musik klasik
46. Werner Karl Heisenberg — pencetus Prinsip Ketidakpastian
47. Louis-Jacques-Mandé Daguerre — penemu/pelopor fotografi
48. Simon Bolivar — pahlawan nasional dari Venezuela, Kolombia, Ekuador, Peru, dan Bolivia
49. René Descartes — filsuf rasionalis dan matematikawan
50. Michelangelo Buonarroti — pelukis, pematung, arsitek
51. Paus Urbanus II — penyeru Perang Salib
52. Umar bin al-Khattab — Khalifah Ar-Rasyidin kedua, memperluas Daulah Khilafah Islamiyah
53. Asoka — raja India yang masuk dan mengembangkan agama Buddha
54. Santo Augustinus — teolog Kristen awal
55. William Harvey — penemu sirkulasi darah
56. Ernest Rutherford, 1st Baron Rutherford of Nelson — fisikawan
57. Yohanes Calvin — tokoh Reformasi Gereja, pendiri Calvinisme
58. Gregor Johann Mendel — penemu teori genetika
59. Max Karl Ernst Ludwig Planck — fisikawan, mengemukakan termodinamika
60. Joseph Lister, 1st Baron Lister — pelaku penemuan antiseptik yang secara besar mengurangi kematian akibat pembedahan
61. Nikolaus August Otto — penemu mesin pembakaran 4 tak
62. Francisco Pizarro — penakluk bangsa Spanyol yang menaklukkan Kerajaan Inka di Amerika Selatan
63. Hernando Cortes — penakluk bangsa Spanyol yang menaklukkan Meksiko
64. Thomas Jefferson — presiden ketiga AS
65. Ratu Isabella I — penguasa Spanyol, penyokong Cristopher Colombus
66. Joseph Stalin — tokoh revolusioner dan penguasa Uni Soviet
67. Julius Caesar — penguasa Roma
68. Raja William I sang Penakluk — meletakkan pembangunan Inggris modern
69. Sigmund Freud — pendiri sekolah Freud untuk psikologi, ahli psikoanalisis
70. Edward Jenner — penemu vaksin cacar
71. Wilhelm Conrad Roentgen — penemu sinar X
72. Johann Sebastian Bach — komponis
73. Lao Tzu — pendiri Taoisme
74. Voltaire — penulis dan filsuf
75. Johannes Kepler — astronom penemu Hukum Kepler tentang pergerakan planet
76. Enrico Fermi — salah satu tokoh abad atom, bapak bom atom
77. Leonhard Euler — fisikawan, matematikawan penemu kalkulus diferensial dan integral serta al-Jabar
78. Jean-Jacques Rousseau — filsuf dan pengarang Prancis
79. Niccolò Machiavelli — penulis Sang Pangeran (risalat politik yang berpengaruh)
80. Thomas Robert Malthus — ekonom penulis Esai Prinsip Populasi dalam Pengaruhnya pada Kemajuan Masa Depan pada Masyarakat
81. John Fitzgerald Kennedy — presiden AS yang mendirikan “Program Luar Angkasa Apollo”
82. Gregory Goodwin Pincus — endokrinolog, menemukan pil KB
83. Mani — Nabi Iran abad ke-3, pendiri Manicheanisme
84. Lenin — tokoh revolusioner dan pemimpin Rusia
85. Kaisar Sui Wen — menyatukan Tiongkok, pendiri dinasti Sui
86. Vasco da Gama — navigator, penemu rute pelayaran Eropa ke India
87. Raja Cyrus (Koresy) yang Agung — pendiri kekaisaran Persia
88. Tsar Peter yang Agung — mendekatkan Rusia kepada Eropa
89. Mao Zedong — bapak Maoisme, komunisme Tiongkok
90. Sir Francis Bacon — filsuf, menggambarkan secara induktif metode ilmiah
91. Henry Ford — pembuat mobil model T
92. Meng Tse — filsuf, pendiri sekolah Konfusianisme
93. Zarathustra — pendiri Zoroastrianisme
94. Ratu Elizabeth I — ratu Inggris, memperbaiki Gereja Inggris setelah Ratu Mary
95. Mikhail Sergeyevich Gorbachev — Perdana Menteri Rusia yang mengakhiri Komunisme di Uni Soviet dan Eropa Timur
96. Raja Menes — menyatukan Mesir Atas dan Mesir Bawah
97. Kaisar Charlemagne — Kaisar Romawi Suci
98. Homer — penyair epik
99. Kaisar Justinianus I — kaisar Romawi, menaklukkan kembali kekaisaran Mediterania
100. Mahavira — pendiri Jainisme

Dasar pemikiran

Dalam bukunya Tentang Sastra Inggris, Voltaire –tatkala berada di negeri itu tahun 1726– mendengar ada diskusi di kalangan cendikiawan perihal: siapa manusia paling jempolan. Caesar? Alexander? Tamerlane? atau Cromwell? Salah seorang peserta bilang, tak syak lagi pastilah Sir Isaac Newton jago bin jagonya. Voltaire akur dengan pilihan ini dengan pertimbangan, “Memang dialah yang membimbing kita punya pikiran dengan kekuatan kebenaran, bukan membelenggunya dengan kekerasan. Karena itu sepatutnya kita menaruh hormat dan salam ta’zim dan berhutang budi tak terperikan.”

Apa betul Voltaire yakin Sir Isaac Newton manusia terjempol di jagad, ataukah sekedar mencoba, menampilkan permasalahan filosofis karena penunjukan itu akan memancing pertanyaan-pertanyaan susulan: dari sekian milyar manusia yang pernah lahir di dunia, siapa diantara mereka yang punya Pengaruh terhadap jalannya sejarah?

Buku ini merupakan jawaban saya. Ada seratus anak manusia dalam daftar yang saya susun dan saya yakin keseratus orang itu menentukan arah jalannya sejarah. Perlu saya tegaskan, mereka itu bukanlah manusia-manusia dalam artian “terbesar,” melainkan dalam arti paling berpengaruh dalam sejarah. Misalnya, saya cantumkan Stalin dalam daftar, karena pengaruhnya dalam sejarah, tak peduli dia itu bengis dan jahanam. Di lain pihak, orang suci dan keramat seperti Bunda Carini, tidak.

Buku ini semata-mata berurusan dengan pertanyaan siapa seratus orang itu yang telah pegang peranan mengubah arah sejarah dunia. Dari seratus orang itu saya susun urutannya menurut bobot arti pentingnya, atau dalam kalimat lain: diukur dari jumlah keseluruhan peran yang dilakukannya bagi ummat manusia. Kelompok seratus orang istimewa ini saya susun dalam daftar saya, tak peduli apakah dia seorang bijak bestari atau terkutuk, tak peduli apakah dia kesohor atau gurem, gemerlapan atau biasa-biasa saja. Yang jelas, kesemua mereka adalah anak-anak manusia yang telah memberi bentuk kepada kehidupan kita, meraut lonjong-bulatnya wajah dunia.

Sebelum menyusun daftar urutan, tentu saja perlu ada patokan dasar, siapa yang layak dicantumkan dan atas alasan apa. Patokan dasar pertama sudah barang tentu memang manusianya benar-benar pantas. Tetapi, patokan dasar ini tidak selamanya mudah. Misalnya: apakah pujangga bijak Lao Tzu dari Cina betul-betul pernah hidup di dunia? Apakah bukannya sekedar tokoh dongeng? Bagaimana pula tentang Homer, tentang Aesop yang kesohor dengan julukan penulis kisah dunia binatang? Menghadapi masalah musykil seperti itu, terpaksa saya menempuh jalan dugaan –saya harap bukan duga sembarang duga– karena saya pun menghimpun informasi dari sana-sini seberapa bisa.

Pribadi-pribadi anonim juga di luar hitungan. Boleh jadi penemu roda –jika benar roda dirancang oleh seorang individu– tidak bisa tidak layak digolongkan tokoh yang tak kalah pentingnya dengan mereka yang tercantum dalam daftar, tetapi diukur dari patokan dasar yang saya letakkan, saya sisihkan dari bahan pertimbangan. Tak kecuali penemu cara tulis-menulis.

Dalam penyusunan daftar ini saya bukan semata memilih tokoh paling kenamaan dan kemilau dalam sejarah. Ketenaran, bakat, kedermawanan, tidaklah bisa disamakan dengan pengaruh. Karena itu, nama-nama seperti Benjamin Franklin, Martin Luther King Jr., Babe Ruth, bahkan Leonardo da Vinci tidak termasuk dalam seratus tokoh saya, walau beberapa diantaranya saya cantumkan dalam kelompok “Tokoh-tokoh Terhormat” sesudah Seratus Tokoh. Lagi pula, apa yang saya sebut pengaruh tidaklah mesti selalu berkaitan dengan kelembutan, baik hati, belas kasih. Itu sebabnya keparat jenius seperti Hitler masuk syarat kelompok Seratus Tokoh.

Atas dasar pertimbangan yang dimaksud pengaruh itu mesti mengandung jangkauan mondial, pribadi-pribadi hebat, politikus-politikus lokal tidaklah masuk hitungan. Tetapi bisa juga terjadi –misalnya pada diri Peter Yang Agung dari Rusia– biarpun pengaruh utamanya tertuju pada negerinya sendiri, namun riaknya bisa terasa ke luar batas tanah airnya. Alasan ini mendorongnya bisa masuk daftar saya.

Saya tidak semata membatasi daftar pada tokoh-tokoh yang punya pengaruh terhadap peri kehidupan kemanusiaan masa kini. Pengaruh atas generasi masa lampau saya anggap punya harga sama, dan saya perhitungkan.

Bagaimana tentang masa depan? Dalam kerja penyusunan tingkat-tingkat urutan daftar ini, baik menyangkut pria maupun wanita, saya anggap pengaruh karya dan cipta mereka juga menyentuh generasi dan peristiwa masa depan. Berhubung pengetahuan kita tentang masa depan teramatlah terbatasnya, terang tak sanggup saya mereka-reka kesinambungan pengaruh mereka dengan segala kepastian. Sementara itu, rasanya aman kalau saya meramalkan bahwa listrik –misalnya saja– masih tetap punya arti penting lima ratus tahun mendatang, karena itu persembahan pendekar ilmu seperti Faraday dan Maxwell akan tetap punya pengaruh terhadap peri kehidupan keturunan kita di masa jauh mendatang.

Dalam hal memutuskan di mana tempat pribadi seseorang, saya cenderung pada pertimbangan sejauh mana sumbangsihnya pada gerakan-gerakan historis. Secara umum, perkembangan historis besar tak pernah dilontarkan oleh perbuatan seseorang semata-mata. Hanya karena buku ini membahas dan berurusan dengan individu, dengan pengaruh perbuatan pribadi, saya mencoba memisah-misahkan sejauh mana peranan seseorang dalam proporsi peranan yang telah diperbuatnya. Oleh sebab itu, pribadi-pribadi tidaklah diletakkan pada tempat yang setara melainkan berkaitan dengan sejauh mana mereka terlibat dalam arti penting kejadian atau perkembangan. Karena itu, bisa terjadi seseorang yang secara nyata bertanggung jawab terhadap sesuatu peristiwa atau perkembangan, saya tempatkan pada urutan tingkat lebih tinggi daripada seseorang yang kurang pegang peranan walau berada dalam suatu gerakan penting.

Contoh paling menyolok dapat disaksikan pada pilihan saya menempatkan Nabi Muhammad dalam urutan tingkat lebih tinggi ketimbang Nabi Isa. Ini sebagian pokoknya lantaran saya percaya Muhammad punya pengaruh pribadi lebih besar dalam hal pembinaan Agama Islam dari pada Nabi Isa terhadap Agama Kristen. Ini –tentu saja– bukan lantas berarti saya menganggap Nabi Muhammad itu merupakan manusia lebih besar dibanding Nabi Isa.

Banyak kejadian dan perkembangan penting yang melibatkan peranan sejumlah besar orang. Namun tak seorang pribadi pun layak dipandang paling terdepan diantara mereka. Misal terbaik tampak pada dunia bahan peledak dan senjata api. Atau dalam perkara gerakan kebebasan kaum wanita. Atau sekitar masalah lahir dan berkembangnya Agama Hindu. Betapa pun kesemua perkembangan itu menyimpan makna amat penting, tetapi jika tingkat kedudukan urutan mereka dibagi rata, tak seorang pun akan masuk daftar.

Ataukah ditempuh cara menunjuk salah seorang mewakili rekan-rekannya yang berada dalam satu rangkuman peranan pengembangan? Atau menyepakati orang tersebut menduduki tingkat urutan? Saya pikir tidak bisa. Dengan cara begini, filosof Hindu Sankara bisa tampil hampir di puncak urutan selaku wakil Hinduisme. Padahal, Sankara sendiri tidaklah tersohor, dia tak dikenal di luar India dan dia bukanlah tokoh berpengaruh. Kesulitan serupa akan saya temui bilamana menempatkan si slebor Richard Gatling –penemu senapan mesin– pada urutan diatas Albert Einstein, semata-mata atas pertimbangan bahwa perkembangan senjata api jauh lebih penting ketimbang penemuan teori relativitas. Menghadapi masalah-masalah macam begini, saya sudah berketetapan hati tidak akan coba-coba memilih “Yang utama dari yang setara.” Tiap orang yang tercantum di buku ini sudah terpilih atas dasar pertimbangan pengaruhnya yang nyata, dan tidak dari sudut wakil dari sesuatu perkembangan.

Bilamana dua orang bekerja erat bersama menghasilkan sesuatu hasil karya kolektif, saya gariskan suatu ketentuan spesial. Misalnya, Orville dan Wilbur Wright bekerja berdua begitu dekatnya bahu-membahu menemukan pesawat terbang, dengan sendirinya nyaris mustahil memisahkan peranan mereka sendiri-sendiri. Dalam kasus macam ini adalah gegabah mencoba menetapkan jatah yang berimbang untuk masing-masing mereka dan mengangkatnya secara terpisah-pisah dalam daftar. Pemecahan yang ditempuh adalah keduanya diperlakukan sebagai suatu hasil gabungan.

Hal yang mirip dengan Wright bersaudara itu terjadi pula pada Karl Marx dan Friederich Engels. Keduanya peroleh tempat urutan sama walau penyebutan nama dalam daftar urutan jatuh pada Karl Marx. Saya anggap peranan Marx dalam hal ini lebih menonjol. Ada banyak lagi kasus hasil kerja gabungan yang saya perlakukan seperti itu. Perlu saya tandaskan, garis kebijaksanaan macam ini tidaklah diperuntukkan hanya kepada mereka berkat bekerja dalam lapangan yang serupa, tetapi semata-mata hanya dari segi kerjasamanya.

Ada pula segi pertimbangan lain dalam hal penempatan daftar urutan ini yang perlu diperhatikan. Mari sedikit menoleh ke masa lampau. Kita akan melihat, andaikata Guglielmo Marconi tidak menemukan radio beberapa orang dalam tahun-tahun yang tak begitu berjauhan akan menemukannya. Begitu juga halnya dalam perkara Mexico. Andaikata Hernando Cortes tak pernah dilahirkan ibunya ke dunia, toh Mexico ditaklukkan juga oleh Spanyol. Tak kecuali menyangkut teori evolusi: tanpa adanya Charles Darwin pun teori itu akan terumuskan juga. Tetapi, fakta menunjukkan memanglah karya itu diselesaikan oleh Marconi, Cortes, dan Darwin. Itu sebabnya, ketiga orang itu tercantum dalam urutan daftar selaras dengan hasil prestasi masing-masing. Dalih “Kemungkinan lain bisa terjadi” bisa disisihkan.

Di segi lain, sejumlah kecil orang-orang tertentu bertanggung jawab terhadap terjadinya peristiwa besar yang tanpa peranan mereka tak akan pernah ada. Dalam rangka penentuan urutan orang-orang ini –katakanlah kumpulan beragam manusia-manusia istimewa termasuk didalamnya Jengis Khan, Beethoven, Nabi Muhammad dan William Sang Penakluk– prestasi khusus mereka memperoleh bobot tersendiri, karena orang-orang ini secara pribadi memancarkan pengaruh yang mendalam, dalam arti makna yang sesungguh-sungguhnya.

Dari puluhan milyar manusia yang pernah ada di atas planit bumi ini, tak lebih dari satu juta yang bisa masuk ke dalam buku biografi dalam arti luas. Dari jumlah itu, mungkin cuma 20.000 orang yang hasil upayanya punya harga untuk disebut dalam buku kamus biografi. Dan dari jumlah itu hanya 0,5% yang saya cantumkan dalam daftar urutan saya. Ini artinya, menurut hemat saya –mereka itu hasil perasan betul-betul, mereka itu manusia yang punya makna monumental dalam sejarah kemanusiaan.

Pengaruh peranan wanita terhadap peri kehidupan manusiawi, begitu pula peranan dan sumbangsih mereka terhadap kebudayaan manusia, jelas lebih besar dari jumlah mereka yang tercantum dalam daftar saya ini. Tetapi, kecemerlangan pengaruh ketokohan merupakan hasil upaya gabungan dari sejumlah pribadi-pribadi, baik dalam arti bakat maupun kesempatan untuk pemantapan pengaruh. Sepanjang sejarah, peranan mereka umumnya disepelekan. Keputusan saya mencantumkan dua tokoh wanita dalam daftar merupakan pencerminan dari rasa penyesalan terhadap kebenaran. Saya tidak melihat faedahnya menutup-nutupi adanya fakta yang bernada keengganan dan diskriminatif atas pencantuman mereka dalam daftar. Buku ini tak lain tak bukan berdasar apa yang memang pernah terjadi di masa lampau, dan bukannya apa yang harus terjadi, dan bukan pula sekedar berbuat adil terhadap apa yang pernah terjadi dalam sejarah kemanusiaan. Pengamatan serupa juga saya lakukan terhadap peranan pelbagai kelompok ras dan etnis yang anggautanya telah dirugikan dan disia-sia di masa lampau.

Di atas sudah saya tekankan bahwa soal pengaruh saya jadikan satu-satunya ukuran dalam penyusunan daftar urutan tentang ikhtisar peranan pribadi-pribadi. Tentu saja, bukan perkara sulit menyusun daftar “Orang-orang hebat” dengan dasar pertimbangan lain seperti masyhur, berkarya besar, bakat, sarat kesanggupan, bijak bestari.

Para pembaca sendiri bisa bernafsu bikin percobaan menyusun daftar menurut selera Tuan-tuan sendiri, apakah menyangkut manusia yang amat berpengaruh, atau manusia yang termasyhur, atau tentang manusia-manusia langka yang punya kelebihan di luar kelaziman pada bidang-bidang tertentu. Tentu saja saya berpendapat, buku yang saya susun tentang seratus tokoh yang mempengaruhi sejarah dunia ini bukan saja mempesona tetapi juga menarik. Berbarengan dengan itu saya pun yakin Tuan-tuan pun dapat menikmati daftar tokoh yang Tuan susun sendiri sebagai latihan keintelektualan. Daftar susunan Tuan itu tak akan sama dan tak perlu sama dengan daftar susunan saya. Siapa tahu, Tuan lebih cenderung menyusun daftar seratus tokoh yang masih hidup dan berkeliaran di atas bumi ini, atau daftar seratus tokoh yang menyimpan karisma ajaib. Tetapi, jika Tuan akan menyusun daftar seratus tokoh yang paling berpengaruh, saya doakan latihan Tuan itu akan bermanfaat buat Tuan, seperti halnya bermanfaat untuk diri saya, karena perbuatan itu akan membuka lebih lebar cakrawala baru dalam sejarah.

Komentar media massa

Siapakah yang paling berpengaruh dalam sejarah? Hart menyusun daftar urut (peringkat) seratus tokoh dengan argumentasi yang meyakinkan, tetapi juga mengundang perdebatan.

Apa alasan Hart menempatkan Nabi Muhammad pada peringkat pertama? Mengapa pula Nabi Isa menempati peringkat ke-3, sedangkan Isaac Newton peringkat ke-2, John F. Kennedy termasuk ke dalam seratus tokoh, tetapi mengapa Mahatma Gandhi tidak? Siapa yang lebih berpengaruh, Karl Marx atau Kong Hu-Cu? `Umar bin Khattab atau Alexander yang Agung?

Seratus Tokoh penuh dengan argumentasi, penuh pula dengan humor, diterjemahkan dengan gaya kocak Mahbub Djunaidi. Dan inilah antara lain pendapat pers:

“Keseratus bahasan riwayat hidup ini mudah dicerna, singkat-padat dan tajam; sedang bukunya sendiri akan merupakan tambahan yang berharga bagi lemari referensi pembaca.”

Roger Bonham, dalam Columbus Dispatch

“Cara Hart menempatkan kedudukan seseorang tampaknya seperti keterlaluan bagi sementara orang …, tetapi buku ini merangsang pikiran dan sangat mengasyikkan.” Douglas Cox, dalam Los Angeles Times

“Judulnya saja buku Seratus Tokoh, tetapi nilainya bisa jadi paling sedikit sama dengan seribu perbedaan pendapat. Dan justru itu yang diharapkan penulisnya.”

Scholastic Magazine

“Para pejuang hak-hak wanita boleh mencatat kenyataan dicantumkannnya hanya dua orang wanita dalam daftar Hart.”

Do Carter, dalam Seattle Post-Intelligencer

“Buku Hart, disamping merupakan rangkuman sejarah dunia yang bermanfaat, juga merupakan sumber perdebatan sengit yang tak akan ada habisnya.”

Detroit Free Press

“Seratus Tokoh adalah sebuah buku yang memuat peringkat tokoh-tokoh sejarah menurut ahli astronomi Michael H. Hart, dan mengundang para pembaca untuk melawan pilihannya.”

Kenneth L. Woodward, dalam Newsweek

“Karya Hart mengagumkan dalam hal tidak chauvinistisnya … Sebuah buku tebal yang besar dan berat penuh fakta-dan-pertentangan yang disebut Seratus Tokoh dan ditakdirkan untuk menjadi sebuah buku yang laris.”

Shaun Usher, dalam Daily Mail

Tokoh – tokoh terhormat yang tertinggal

Tatkala buku ini sedang disusun, banyak sobat-sobat dan kawan sekerja penulis mengusulkan pelbagai tokoh historis yang mereka anggap tertinggal, layak dimasukkan dalam bagian nokok buku ini.

Sangat sedikit dari tokoh-tokoh yang diusulkan itu diterima. Lainnya, karena pertimbangan ini dan pertimbangan itu, ditolak. Di bawah ini dicantumkan sejumlah tokoh menarik yang menurut keputusan terakhir penulis tidak termasuk dalam deretan seratus tokoh yang paling berpengaruh dalam sejarah, meskipun –tak syak lagi– banyak argumen kuat yang berpihak kepada mereka yang tidak kebagian tempat itu.

Di halaman berikut ini ada, artikel pendek sekitar sepuluh tokoh, memaparkan alasan-alasan penulis apa sebab mereka tidak dimasukkan ke dalam deretan seratus tokoh. Ini tidaklah harus dianggap bahwa penulis berpikir kesepuluh orang itu akan menjadi nomor 101 sampai 110 apabila deretan daftar nama diperpanjang, atau orang-orang yang disebut di bawah ini akan menjadi nomor 101 sampai 200.Abraham Charles V, Kaisar Romawi Suci
Aesop Khufu (Cheops)
Howard H. Aiken Chu Hsi
St. Thomas Aquinas Winston Churchill
Archimides Karl von Clausewitz
Aristarchus dari Samos Rudolf Clausius
Neil Amstrong Marie Curie
Charles Babage Gottlieb Daimler
Jeremy Bentham Dante Alighieri
Otto Von Bismark Darius,Yang Agung
Robert Boyle Raja David
Louis de Broglie Democritus
Nicolas Sadi Carnot Mary Baker Eddy
Rovert C.W. Ettinger Meiji Tenno (Kaisar Mutsuhito)
Henry Ford Sultan Mohammed (Mehmed) II
George Fox Montesquieu
Benyamin Franklin Maria Montessori
Frederick yang Agung Samuel Morse
Betty Eriedan Wolfgang Amadeus Mozart
Galen Muawiyah I
Mohandas K. Gandbi Gerard,K.O’ Neill
Karl Friederich Gauss Blaise Pascal
Hammurabi Ivan Pavlov
Han Wu Ti Marco Polo
Georg Wilhelm Friedrich Hegel Ptolemy (Cladius Ptlolemaeus)
Henry VIII Pythagoras
Henry Sang Navigator Rembrandt
Theodor Herzl Franklin Delano Roosevelt
Hippocrates Sankara
Thomas Hobbes Sargon Akkad
James Hutton Erwin Schrodinger
Ikhnaton William B. Shockley
Isaiah Joseph Smith
Joan of Arc Socrates
Joseph Marie Jacquard Sophocles
Immanuel Kant Sun Yat-Sen
John Maynard Keynes William Henry Fox Talbot
Har Gobind Khorana Tamerlane
Martin Luther King Jr T’ang T’ai Tsung
Alfred C. Kinsey Edward Teller
Kublai Khan Henry David Thoreau
Gottfried Wilhelm von Leibnig Leo Tolstoy
Etiene Lenoir Charles H. Trownes
Leonardo da Vinci Harry S. Truman
Abraham Lincoln Selman A. Waksman
Liu Pang (Han Kao Tsu) James D. Watson
Louis XIV Mary Wollstonecraft
James Madison Frank Lloyd Wright
Ferdinand Magellan Vladimir Zworykin
Maria Sang Perawan


Beberapa pendapat akhir

Karena orang-orang baik pria maupun wanita yang tercantum di buku ini punya pengaruh luar biasa terhadap dunia di mana kita hidup, mungkin menarik meneliti beberapa ciri-cirinya secara keseluruhan.

Pertama, tercatat di situ sebagian terbesar mereka berasal dari Eropa. (Pembagian secara statistik mengenai asal-usul mereka dapat dibaca dalam kolom A). Dari daftar itu tampaknya orang Inggris merupakan penyumbang lebih besar buat kebudayaan manusia dibanding orang dari negeri atau bangsa lain. Menarik untuk dicamkan bahwa dari delapan belas orang Inggris di daftar urutan buku ini, lima diantaranya berasal dari Skotlandia. (Dari kelima orang itu menduduki urutan parohan atas). Karena orang Skotlandia hanya merupakan seperdelapan persen dari keseluruhan penduduk bumi, ini betul-betul satu pemusatan orang-orang berbakat dan berkarya besar yang mengagumkan.

Seperti dapat kita saksikan dalam kolom B, orang-orang yang disebut dalam daftar urutan tidaklah terbagi merata di sepanjang masa sejarah tercatat. Sebaliknya, sebagian besar mereka muncul di masa antara abad ke- 6 dan abad ke- 3 sebelum Masehi. Sesudah itu, terbentanglah masa lowong yang panjang. Tetapi, begitu menginjak abad ke-15 sesudah Masehi, mematang lagi kondisi mendorong kemajuan –paling tidak perubahan– dan abad-abad berikutnya menyumbang pertambahan nama untuk daftar urutan ini. (Tentu terlampau pagi mengatakan apakah dalam abad kita ini akhirnya melahirkan orang-orang ternama seperti halnya terjadi di abad ke- 19).

Buku-buku sejarah sering menyediakan sebagian besar halamannya untuk memperbincangkan peristiwa-peristiwa politik. Tetapi menurut hemat saya, kemajuan-kemajuan ilmu pengetahuan telah berbuat lebih banyak dalam hal memberi bentuk dunia tempat kita hidup ini. Oleh sebab itu, bukan barang kebetulan jika daftar urutan buku ini memuat lebih sarat para ilmuwan dan penemu ketimbang para politikus dan pemimpin militer. Kolom C memperlihatkan berapa banyak jumlah orangorang yang terlibat pada tiap katagori jenis karya manusia.

Karena terlampau sedikitnya pemuka-pemuka agama ditempatkan di puncak daftar urutan buku ini, kolom C (yang cuma memperhitungkan jumlah orang-orang dalam tiap katagori dan menyisihkan posisi mereka) seakan mengecilkan nilai dan arti penting agama dalam kehidupan manusia. Sebaliknya dari itu kolom C seakan membesar-besarkan arti kejadian politik karena mayoritas tokoh-tokoh politik berada di parohan lebih rendah dalam daftar urutan ini.

Menarik untuk dicatat, sedikitnya 19 orang dalam daftar ini tak pernah kawin. (Karena data tidak bisa diperdapat semua, jumlah sebenarnya mungkin lebih banyak dari itu). Ini menarik, berhubung kelompok itu sebagian besar terdiri dari orang-orang berada dan sehat dibanding dengan umumnya penduduk.

Dan meskipun yang kawin, tak semuanya punya keturunan. Sedikitnya 26 orang yang terpampang di daftar urutan buku ini tak punya anak. Kalau toh ada diantara mereka punya anak, keturunannya hanya berlanjut satu atau dua generasi; sesudah itu tidak ada ceritanya lagi. Meskipun informasi tak bisa diperoleh untuk tiap contoh-dan meskipun kemungkinan adanya keturunan tak sah tak bisa diabaikan-tampaknya cuma setengah dari orang-orang yang tertera dalam buku ini punya keturunan yang hidup.

Tentu saja, semua orang yang tercantum namanya di sini punya tingkat kecerdasan tinggi, dan mayoritasnya peroleh pendidikan baik. Cuma 7 diantara mereka yang butahuruf, dan umumnya kemasyhuran yang mereka peroleh lewat kedudukan pimpinan militer.

Akhirnya, haruslah pula disebut adanya fakta yang mengherankan, yaitu sedikitnya 10 dari orang-orang yang tercantum di daftar ini menderita pembengkakan, punya bentuk di luar ukuran akibat penyakit yang biasa terdapat dalam masyarakat umum. Seringnya pembengkakan di kalangan orang-orang besar telah membangkitkan minat para penyelidik mengetahui sebab-musababnya.

Kolom A

Dari mana mereka berasal?

PERIODE JUMLAH ORANG DALAM DAFTAR UTAMA
Inggris 18 Eropa keseluruhan = 71
Jerman/Austria 15
Perancis 10
Itali 8
Yunani 5
Spanyol 4
Rusia 31
Eropa Lainnya 8
Amerika Serikat 7 Amerika keseluruhan = 8
Amerika Selatan 1
Afrika 3 Afrika keseluruhan = 3
Cina 7 Asia keseluruhan = 18
India 3
Mongolia 1
Asia Barat 7
Jumlah 100


CATATAN: Euclid, Homer, Aristoteles dan Alexander Yang Agung kesemuanya digolongkan Yunani. Stalin dimasukkan Rusia. Alexander Graham Bell dimasukkan Inggris, negeri tempat dia dilahirkan dan dibesarkan, tidak dimasukkan Amerika Serikat.

Kolom B

Kapan orang-orang ini hidup?

PERIODE JUMLAH ORANG DALAM DAFTAR UTAMA
Sebelum 600 SM 3
600 SM – 201 SM 13
200 SM – 1400 Masehi 16
Abad ke-15 4
Abad ke-16 8
Abad ke-17 10
Abad ke-18 12
Abad ke-19 19
Abad ke-20 15
Jumlah 100


CATATAN: Shakespeare dihitung tokoh abad ke- 17; Jefferson tokoh abad ke- 18; Marconi dan Freud tokoh abad ke-20.

Kolom C

Apa yang mereka lakukan?

PERIODE JUMLAH ORANG DALAM DAFTAR UTAMA
Ilmuwan/Penemu 37
Politikus/Pimpinan militer 30
Filosof sekuler 14
Pemuka Agama 11
Tokoh seni/sastra 6
Penyelidik 2
Jumlah 100


CATATAN: Pizarro dan Cortes dihitung selaku pemimpin militer dan bukannya penyelidik. Freud digolongkan ilmuwan dan bukannya filosof. Kong Hu-Cu, Lao Tze, Descartes dan Aristoteles digolongkan filosof sekuler.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar